Contoh transistor final yang bagus untuk bass pada power amplifier. Rangkaian power amplifier mempunyai beragam jenis dengan karakteristik penguatan yang berbeda. Sehingga ada jenis rangkaian power yang mampu menghasilkan nada bass atau frekuensi rendah yang baik. Namun ada pula jenis rangkaian power yang cocok untuk digunakan pada frekuensi menengah atau midle.
Kemampuan power amplifier untuk menguatkan rentang frekuensi tertentu bergantung pada desain dan penggunaan komponen untuk rangkaian tersebut. Salah satu komponen yang berperan dalam menguatkan sinyal audio pada rangkaian power amplifier adalah transistor.
Umumnya, power amplifier dengan daya menengah hingga besar menggunakan transistor sebagai penguat utamanya alih alih menggunakan ic. Hal ini dikarenakan transistor mempunyai ketahanan yang baik terhadap disisipasi panas. Selain itu transistor mampu bekerja pada rangkaian power dengan arus besar.
Setiap transistor yang digunakan untuk power amplifier mempunyai nilai penguatan atau gain yang berbeda beda. Kita dapat melihat nilai penguatan setiap transistor pada datasheet yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
Selain memiliki nilai penguatan yang berbeda, setiap transistor juga memiliki karakteristik respon frekuensi yang tidak sama. Misalnya kita akan membuat power amplifier untuk subwoofer yang harus mengeluarkan nada bass atau frekuensi rendah, agar mendapatkan hasil yang bagus maka kita perlu memilih transistor final dengan respon frekuensi yang baik pada nada rendah.
Lalu apa jenis transistor final yang bagus untuk bass ? Tenang saja, di artikel ini kita akan membahasnya berdasarkan pengalaman para teknisi audio.
Apa itu transistor final ?
Semua jenis power amplifier pasti memiliki transistor final sebagai komponen aktifnya. Bahkan amplifier yang dirancang menggunakan ic pun pada dasarnya terdiri dari transistor final yang terkandung di dalam ic tersebut.
Lalu apa sih transistor final tersebut ?
Pada dasarnya transistor final merupakan jenis transistor bipolar biasa. Hanya saja, pada jenis transistor final memiliki nilai penguatan yang sangat besar dan kemampuan menangani aliran arus listrik yang tinggi. Karena itu jenis transistor ini sering digunakan pada bagian akhir dari skema power audio amplifier.
Penggunaan transistor di bagian akhir skema penguatan sinyal inilah yang menjadikannya disebut sebagai transistor final. Kita tahu, sebuah power amplifier biasanya terdiri dari blok atau bagian pre amp, buffer, driver dan final. Transistor final dipasang pada blok final tersebut.
Contoh transistor final yang bagus untuk bass
Ada beberapa tipe transistor yang umum digunakan pada rangkaian power amplifier terutama untuk menghasilkan nada bass yang cukup nendang. Berikut ini adalah jenisnya :
1. Pasangan transistor 2N3055 dan 2N2955
Pasangan kedua jenis transistor transistor legendaris ini dikenal mempunyai karakteristik pada frekuensi nada rendah atau bass yang cukup empuk dan halus. Penggunaan pasangan transistor ini sering disandingkan pada desain rangkaian power amplifier jenis ocl maupun btl.
Menurut pengalaman teknisi yang merakit power jenis btl yang menggunakan kedua transistor ini, output audio yang dihasilkan lebih jernih sehingga clarity suara audio dapat terdengar cukup detail. Terlebih jika transistor sudah beberapa saat digunakan, power yang dihasilkan lebih terasa nendang sehingga bisa menggeber speaker subwoofer yang dipakai.
Jenis transistor 2N3055 dan 2N2955 hanya memiliki dua buah kaki sebagai pin basis dan emitornya. Sementara pin kolektor terhubung langsung dengan body transistor. Karena itu dibutuhkan mika isolator untuk menempelkan transitor pada pendingin.
Jika sobat teknisi ingin mencari transistor final yang bagus untuk bass, pasangan transistor jengkol layak untuk dipertimbangkan. Terutama untuk perangkat amplifier rumahan yang digunak an untuk menggeber speaker 15″.
Sayangnya, saat ini sudah jarang ditemukan jenis transistor tipe 2N3055 dan 2N2955 yang asli. Kebanyakan yang ada pada toko elektronika adalah tipe kw dengan kualitas yang kurang baik.
Dataset transistor final 2N3055 dan 2N2955
Datasheet / Jenis Transistor | 2N3055 | 2N2955 |
---|---|---|
Bahan | Silikon | Silikon |
Jenis | NPN | PNP |
Daya maksimum | 117 W | 115 W |
Arus kolektor maksimum | 15 A | 15 A |
Gain | 20 | 20 |
Tegangan kolektor – Emitor | 70 V | 60 V |
Tegangan kolektor – Basis | 100 V | 100 V |
Tegangan Emitor – Basis | 7 V | 7 V |
Suhu kerja | Max. 200 °C | Max. 200 °C |
Frekuensi Transisi | 0.2 MHz | 0.2 MHz |
2. Transistor keluaran SANKEN
Bagi teknisi yang biasa merakit power amplifier jenis ocl mupun btl, tentu sudah tidak asing lagi dengan transistor keluaran produsen sanken ini. Bentuknya yang kotak dan ukuran yang cukup besar menjadi ciri khas dari transistor final sanken.
Seperti kebanyakan jenis transistor final lainnya, transistor keluaran sanken pun dipakai berpasangan dengan tipe yang berbeda. Ada beberapa tipe transistor berpasangan milik sanken yang biasa digunakan pada rangkaian penguat daya ocl maupun btl. Diantaranya adalah transistor final tipe 2SC2922 dan 2SA1216.
Daya output yang dihasilkan oleh jenis transistor sanken adalah sekitar 200 Watt dengan tegangan kerja antara 18 volt hingga 45 volt. Dengan daya output yang besar ini cukup mampu untuk menggeber speaker 15″ subwoofer agar menghasilkan frekuensi bass yang menggelegar.
Bentuknya yang cukup besar menjadi kekurangan dari jenis transistor penguat final milik sanken ini. Karena kita harus menyediakan ruangan serta pendingin yang cukup lebar, apalagi jika kita akan menggunakan beberapa set transistor.
Baca juga : Cara membuat nada bass empuk
Dataset transistor final 2SA1216 dan 2SC2922
Datasheet / Jenis Transistor | 2SA1216 | 2SC2922 |
---|---|---|
Bahan | Silikon | Silikon |
Jenis | PNP | NPN |
Kemasan Paket | MT200 | XM20 |
Daya maksimum | 200 W | 200 W |
Arus kolektor maksimum | 17 A | 17 A |
Gain | 30 | 33 |
Tegangan kolektor – Emitor | 180 V | 180 V |
Tegangan kolektor – Basis | 180 V | 180 V |
Tegangan Emitor – Basis | 5 V | 5 V |
Suhu kerja | Max. 200 °C | Max. 200 °C |
Frekuensi Transisi | 40 MHz | 25 MHz |
3. Transistor final Toshiba
Satu lagi jenis transistor yang banyak digunakan untuk bagian penguat audio final adalah keluaran pabrik Toshiba. Jenis transistor Toshiba yang digunakan untuk rangkaian penguat memiliki beberapa tipe dengan daya output yang beragam.
Salah satu jenis transistor Toshiba yang banyak dipakai untuk final adalah pasangan 2SC5200 dan 2SA 1943. Pasangan transistor final tersebut digunakan pada rangkaian power amplifier dengan maksimum daya output sekitar 120 Watt.
Daya output yang dihasilkan oleh penguat yang menggunakan pasangan transistor final dari Toshiba dapat ditingkatkan dengan cara merangkai beberapa set taransistor secara paralel. Sehingga dihasilkan penguatan daya yang semakin besar.
Salah satu kelebihan transistor dari Toshiba ini adalah mampu dialiri arus listrik dengan tegangan hingga 200 volt. Karena itu transistor final Toshiba sering digunakan pada rangkaian power amplifier kelas H yang mempunyai daya tegangan hingga 115 volt.
Kita bisa menggunakan pasangan transistor 2SC5200 dan 2SA1943 untuk jenis rangkaian penguat dengan daya output yang bervariasi. Jenis transistor final ini pun tidak jarang dipakai pada rangkaian penguat audio jenis blazer maupun jbl.
Dataset transistor final 2SA1943 dan 2SC5200
Datasheet / Jenis Transistor | 2SA1943 | 2SC5200 |
---|---|---|
Bahan | Silikon | Silikon |
Jenis | PNP | NPN |
Kemasan Paket | TO264 | TO265 |
Daya maksimum | 150 W | 150 W |
Arus kolektor maksimum | 17 A | 17 A |
Gain | 55 | 55 |
Tegangan kolektor – Emitor | 250 V | 250 V |
Tegangan kolektor – Basis | 250 V | 250 V |
Tegangan Emitor – Basis | 5 V | 5 V |
Suhu kerja | Max. 200 °C | Max. 200 °C |
Frekuensi Transisi | – | – |
Tips memilih transistor final untuk bass
Pada dasarnya setiap jenis atau tipe transistor dapat dijadikan sebagai transistor final audio. Namun untuk keperluan perangkat audio yang berdaya tinggi tentunya harus diperhatikan ketika hendak memilih transistor untuk bass. Sehingga kita bisa mendapatkan amplifier yang menghasilkan suara yang enak.
Adapun beberapa tips yang harus diperhatikan dalam memilih transistor final yang bagus untuk bass adalah sebagai berikut :
- Pilih transistor yang memiliki daya penguatan yang besar, minimal 30
- Pilih transistor dengan arus kolektor yang besar
- Transistor dengan disisipasi panas yang tinggi agar tidak mudah jebol akibat panas
- Transistor dengan tegangan kolektor besar
- Transistor yang memiliki efisiensi tinggi
- Transistor dengan noise figur yang rendah
Kesimpulan
Untuk menghasilkan penguat audio dengan karakter suara bass yang bagus, selain perlu menggunakan transistor final yang tepat juga harus didukung oleh rancangan power yang cocok. Satu lagi komponen yang tidak boleh dilupakan adalah penggunaan speaker dengan karakteristik bass yang bagus serta desain box speaker yang berkualitas.
Dengan kata lain, transistor bukanlah komponen utama yang menjadikan sebuah rangkaian power amplifier mengeluarkan suara output dengan dentuman nada bass yang menggelegar dan empuk. Ada banyak faktor lain yang juga harus diperhitungkan.
Demikian pembahasan tentang jenis transistor final yang bagus untuk bass pada sirkuit rangkaian penguat daya audio. Semoga bisa memberikan sedikit informasi dan pengetahuan untuk anda.
Alhamdulillah setelah saya baca artikel ini jadi lebih mengerti sebagus apapun rakitan powernya jika tida saling mendukung tetap aja hasilnya tak akan berubah trimakasih pengusun wasalam
Audio sound sistem merupakan konfigurasi beberapa perangkat yang saling mendukung. Jadi kalo salah satu perangkat berkualitas kurang bagus, maka hasil yang di dapat menjadi kurang maksimal.
Usahakan untuk menyusun audio sound sistem dengan perangkat yang memiliki kualitas yang sama dari mulai awal sinyal analog masuk yang berupa sinyal audio samapi ke transducer (speaker) yang mengubah sinyal listrik menjadi gelombang suara. Agar bisa menghasilkan kualitas audio yang bagus.