Tidak banyak orang yang tahu pentingnya stabilizer untuk kulkas, terutama kulkas yang belum menggunakan teknologi inverter. Penggunaan stabilizer menjadi hal yang wajib apalagi untuk anda yang tinggal di daerah padat penduduk. Dimana jumlah pelanggan listrik sangat banyak.
Pada daerah yang jumlah pemakaian listriknya cukup tinggi biasanya tegangan PLN akan naik turun seiring dengan besarnya kapasitas pemakaian daya listrik oleh penduduk.
Kondisi tegangan listrik yang naik turun ini berakibat kurang baik terhadap peralatan elektronika rumah tangga, termasuk pada kulkas atau lemari es. Karena dapat menimbulkan masalah pada sistem kelistrikan dan bisa mempercepat kerusakan komponennya.
Karena itu, jika tegangan listrik di rumah anda sering naik turun sebaiknya menggunakan stabilizer tegangan listrik. Pemakaian stabilizer membantu kulkas anda agar dapat berfungsi dengan baik.
Apa sih stabilizer kulkas ?
Fungsi stabilizer secara umum adalah untuk menstabilkan tegangan listrik di rumah kita. tegangan listrik PLN yang naik turun akan dibuat konstan oleh alat ini. Sehingga aliran tegangan listrik yang digunakan oleh kulkas merupakan tegangan yang konstan dan stabil.
Selain digunakan untuk kulkas, stabilizer banyak dipakai untuk berbagai jenis peralatan listrik dan elektronika, misalnya televisi, perangkat audio dan perabotan listrik lainnya.
Fungsi stabilizer untuk kulkas
Fungsi stabilizer pada kulkas adalah untuk menjaga agar tegangan listrik yang mengalir ke kulkas atau lemari tetap stabil besarnya.
Besar tegangan listrik standar di rumah kita adalah 220 V. Namun terkadang besar tegangan listrik ini tidak selamanya stabil 220 V.
Tidak jarang tegangan listrik PLN turun hingga di bawah 220 V ketika pemakaian daya listrik meningkat. Ini sering terjadi di daerah padat penduduk atau area industri.
Tegangan listrik yang tidak stabil ini dapat berpengaruh pada kinerja kompresor kulkas. Kemampuan kompresor untuk memutar pompa freon menjadi kurang optimal.
Berapa watt stabilizer untuk kulkas ?
Stabilizer diproduksi dalam berbagai ukuran watt atau daya listrik, mulai dari 500 watt hingga 5000 watt. Stabilizer dengan kapasitas daya besar biasanya digunakan pada perangkat listrik berdaya tinggi, seperti pada peralatan audio sistem lapangan.
Sementara stabilizer untuk kulkas yang sering digunakan adalah berukuran 1000 watt. Dengan daya sebesar ini, stabilizer dapat dipakai untuk kulkas 1 pintu atau pun kulkas 2 pintu yang memiliki daya maksimum 500 watt.
Baca Juga : Ketahui, berapa watt kulkas di rumah anda
Cara menggunakan stabilizer
Agar stabilizer dapat bekerja optimal, kita mesti menghubungkan stabilizer dengan beban di bawah kapasitas maksimumnya.
Misalnya, jika kita memiliki stabilizer dengan daya maksimum 1000W, maka beban maksimal yang sebaiknya kita hubungkan ke stabilizer adalah sekitar 500W. Hal ini untuk mencegah agar stabilizer tidak cepat rusak.
Cara menggunakan stabilizer tegangan untuk kulkas sangat mudah. Tidak diperlukan instalasi yang rumit.
- Hubungkan stabilizer dengan stop kontak listrik rumah, kemudian nyalakan
- Cek tegangan output stabilizer yang ada pada panel monitor
- Jika tegangan output stabilizer tidak tepat 220V, atur dengan cara memutar knop pengatur tegangan output
- Jika tegangan output sudah tepat 220V, anda bisa langsung menghubungkan steker atau colokan kulkas ke stabilizer. Pilih terminal stabilizer yang 220V.
Seperti apa stabilizer yang bagus ?
Saat ini anda dapat dengan mudah membeli stabilizer untuk kulkas di toko listrik maupun toko online. Anda bisa memilih stabilizer yang mempunyai kapasitas daya maksimum sesuai dengan watt kulkas anda.
Beragam jenis dan merk stabilizer dibuat oleh produsen yang berbeda. Tentu saja akan memiliki kualitas dan kemampuan yang tidak sama.
Lalu seperti apa stabilizer kulkas yang bagus ? Berikut ini ada beberapa panduan dalam memilih stabilizer untuk kulkas.
Baca Juga : Ciri freon kulkas telah habis
1. Pilihlah stabilizer dengan toleransi tegangan input besar
Stabilizer yang memiliki toleransi tegangan input besar sangat berguna untuk anda yang mempunyai masalah dengan tegangan listrik rumah yang naik turunnya terlalu besar.
Nilai toleransi stabilizer menunjukkan rentang tegangan input AC yang dapat distabilkan oleh perangkat ini.
Misalnya, jika stabilizer mempunyai toleransi tegangan 160V – 250V, maka stabilizer tersebut dapat dihubungkan dengan sumber tegangan AC mulai dari 160V sampai 250V. Akan tetapi output tegangan yang dihasilkan tetap 220V.
2. Waktu respon yang cepat
Waktu respon stabilizer menunjukkan respon alat ini ketika terjadi perubahan tegangan input. Semakin cepat stabilizer merespon perubahan tegangan input, maka akan semakin baik. Karena tegangan outputnya menjadi lebih konstan.
3. Pilih stabilizer dengan watt tinggi
Anda jangan salah memilih ketika membeli stabilizer, terutama dalam hal daya maksimum yang dimiliki oleh stabilizer tersebut. Pastikan anda membeli alat penstabil tegangan yang berkapasitas besar, misalnya 1000 W.
Dengan kapasitas yang besar, kerja stabilizer akan lebih ringan sehingga tidak cepat rusak.
4. Pilih stabilizer dengan fitur proteksi lebih banyak
Stabilizer yang bagus biasanya dilengkapi dengan fitur proteksi keamanan yang lebih banyak. Hal ini untuk menjaga agar perangkat yang terhubung ke stabilizer terhindar dari kerusakan akibat perubahan tegangan listrik.
Beberapa jenis proteksi atau perlindungan keamanan pada stabilizer adalah sebagai berikut :
- Proteksi terhadap penurunan tegangan (Under Voltage Protection)
- Proteksi terhadap kelebihan tegangan (Over Voltage Protection)
- Proteksi terhadap kelebihan beban (Over Load protection)
- Proteksi terhadap korslet (Short Circuit Protection)
5. Pilih stabilizer dari merk ternama
Ada beberapa merk stabilizer yang cukup dikenal mempunyai kualitas yang bagus. Anda dapat menanyakan kepada penjual atau teman yang pernah menggunakannya.
Ciri stabilizer yang berkualitas biasanya memiliki bobot yang lebih berat dengan kapasitas daya yang sama. Hal ini disebabkan karena stabilizer bagus mempunyai trafo tegangan yang lebih baik.
Selain itu, stabilizer yang bagus pun dibandrol dengan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan yang merk biasa.
Baca Juga : Cara mengatur suhu kulkas Polytron
Harga stabilizer
Harga stabilizer untuk kulkas yang ditawarkan oleh banyak produsen cukup beragam. Perbedaan harga ini bergantung pada kapasitas daya maksimum dan kualitas yang ditawarkan.
Berikut ini beberapa contoh harga stabilizer yang dapat digunakan untuk kulkas :
Merk / Tipe | Daya | Harga |
---|---|---|
Matsunaga 2000N | 2000 Watt | Rp.875.000 |
Oki AVR-500 | 500 Watt | Rp.448.000 |
Matsumoto | 500 Watt | Rp.495.000 |
Oki AVR-1000 | 1000 Watt | Rp.702.000 |
Yoritsu XP | 500 VA | Rp.880.000 |
Sako SVC-1000 | 1000VA | Rp.428.000 |
Toyosaki SVC-2000 | 2000 Watt | Rp.929.000 |
Firman SVC-500 | 500 Watt | Rp.625.000 |
Matsunaga SVC-1000N | 1000 VA | Rp.335.000 |
Matsuyama | 500 Watt | Rp.388.000 |
Kesimpulan
Jika masih ada saja yang bertanya, perlukah stabilizer untuk kulkas ? Menurut hemat saya sebaiknya anda menggunakan stabilizer tegangan untuk mengantisipasi perubahan tegangan listrik di rumah anda.
Karena dengan memasang stabilizer pada kulkas ada, kemungkinan terjadinya kerusakan modul atau kompresor kulkas karena listrik yang tidak stabil dapat dihindarkan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.