Tabel Persamaan Transistor B647 Paling Lengkap

Posted on

Persamaan transistor B647 – Pada post kali ini admin akan memberikan informasi datasheet, persamaan dan fungsi transistor 647 di rangkaian elektronika. Transistor 647 adalah transistor bipolar jenis PNP yang biasa digunakan di berbagai jenis rangkaian dan proyek elektronika.

Transistor adalah salah satu jenis komponen elektronika aktif yang sering digunakan terutama pada sistem elektronika penguat sinyal dan switching daya. Kegunaan utama komponen ini adalah untuk menguatkan tegangan maupun arus listrik sampai beberapa kali lipat.

Tiap tipe transistor yang ada di rangkaian elektronika diberi penanda berupa sistem kode huruf dan nomor yang diberikan oleh perusahaan pembuatnya. Hal ini dimaksudkan untuk membedakan antara satu transistor dengan transistor lainnya. Karena setiap transistor yang dibuat memiliki sifat , karakter dan kemampuan yang berbeda beda .

Biasanya rekan teknisi bisa mendapatkan transistor dengan mudah di banyak toko elektronika yang ada di sekitar kita maupun lewat toko online. Namun ada kalanya kita tidak bisa menemukan transistor dengan nomor atau tipe tertentu sesuai kebutuhan. Untuk mengatasi permasalahan seperti ini kita bisa menggunakan transistor pengganti atau transistor equivalent yang mempunyai karakteristik yang sama.

Deskripsi Transistor 647

Transistor 647 adalah transistor umum yang dapat dijumpai di bermacam macam rangkaian elektronika, baik berupa proyek elektronika mahasiswa, pelajar maupun perangkat elektronika komersil. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tr 647 termasuk ke dalam golongan transistor bipolar jenis PNP dengan kemampuan penguatan sinyal yang cukup besar .

Tampilan komponen elektronika ini dikemas dalam bentuk paket kemasan plastik TO-92 yang solid. Ada beberapa pabrik yang mengemas transistor jenis ini dalam bentuk paket kemasan yang lain. Tapi secara umum transistor 647 diproduksi dalam kemasan TO-92.

Kemampuan penguatan sinyal atau gain yang dipunyai tr ini cukup baik, yaitu sekitar 100. Dengan tingkat penguatan sebesar ini kita dapat memakai komponen aktif ini pada sirkuit penguat sinyal di bagian driver . Hanya saja kita perlu mengatur cara pemberian arus bias pada terminal basis transistor agar tidak berlebihan karena bisa menyebabkan transistor cepat panas.

Beban arus maksimum komponen ini mencapai 1A dengan besar tegangan kolektor – emitornya mencapai -80 Volt. Karena itu ideal untuk digunakan pada sirkuit switching daya untuk menangani beban hingga sebesar 1A.

Daftar Persamaan Transistor 647

Ada beberapa transistor persamaan yang dapat menggantikan tr 647, karena memiliki karakteristik dan spesifikasi tegangan yang mirip . Berikut ini merupakan contoh beberapa persamaan transistor 647 selengkapnya :

  • KSA1275
  • KSA1013
  • KTA1275
Pos Terkait:  Transistor C945 : Datasheet dan Persamaanya

Transistor pengganti 647

Pada dasarnya kita boleh mengganti semua tipe transistor apapun dengan transistor lainnya, tapi dengan syarat mempunyai karakter dan spesifikasi yang setingkat atau lebih tinggi. Jadi ketika kita mengganti transistor, kita tidak mesti berpatokan pada transistor persamaannya aja .

Namun kita harus mengecek spesifikasi tegangan dan arus listrik paling besar yang dimiliki oleh tr pengganti atau transistor equivalent tersebut. Sebagai contoh, jika transistor yang hendak diganti mempunyai arus kolektor paling tinggi 0.5 A, maka kita sebaiknya mencari transistor pengganti yang mempunyai arus kolektor paling tinggi sebesar 0.5 A atau lebih besar .

Hal ini dengan tujuan untuk menghindari transistor beroperasi terlalu over yang bisa menyebabkan transistor lebih cepat panas dan rusak.

Data teknis dan spesifikasi setiap transistor bisa dicek melalui keterangan datasheet transistor tersebut yang disebarkan oleh produsen pembuatnya.

Rekan teknisi dapat mencarinya di situs alltransistor .

Susunan pin transistor pengganti

Hal lain yang harus diperhatikan ketika menggunakan transistor pengganti adalah mengetahui susunan masing masing pinout transistor pengganti yang ingin digunakan tersebut. mesti diketahui, posisi kaki transistor equilvalent tidak mesti sama dengan tr aslinya yang hendak diganti.

Karena itu kita mesti mengetahui posisi masing masing kaki transistor pengganti tersebut supaya tidak salah menyoldernya pada rangkaian karena dapat menyebabkan kerusakan pada transistor.

Informasi Datasheet Transistor 647

Datasheet merupakan kumpulan informasi yang berhubungan dengan suatu peralatan elektronika. Datasheet berisi data fitur, karakteristik, kemampuan dan ukuran komponen secara keseluruhan.

Dengan mengetahui informasi data teknis suatu komponen elektronika, maka kita bisa memperhitungkan kemampuan dan fungsi komponen tersebut di dalam rangkaian elektronika.

Di bawah ini merupakan tabel informasi datasheet transistor 647 :

JenisNPN
Tipe2SB647
Kemasan PaketTO-92
Nilai Penguatan ( hfe )Max. 320
Arus Kolektor ( IC )Max. 1A
Tegangan Emitor – Basis ( VEB )-5 V
Tegangan Kolektor – Emitor (VCB )Max. -80 V
Tegangan Kolektor – Basis ( VCB )Max. -120 V
Disisipasi Kolektor0.9 W
Frekuensi Transisi150 MHz
Nilai Noise– dB
Suhu kerjaMax. 150 °C

Susunan Pinout Transistor 647

Susunan terminal transistor 647 bisa dilihat pada gambar dan keterangan tabel berikut ini :

persamaan transistor 647
Nomo PinNamaKeterangan
1BasisPengendali bias transistor
2KolektorAliran arus ke kolektor transistor
3EmitorAliran arus ke emitor transistor

Fungsi Transistor 647

Fungsi transistor secara umum adalah sama, yaitu dapat dipakai sebagai saklar atau sebagai penguat arus atau pun tegangan. Artinya kita tidak harus menggunakan transistor sebagai penguat sinyal saja seperti pada sirkuit amplifier, namun kita pun dapat mengaplikasikan transistor sebagai saklar atau switching.

Pos Terkait:  20 Persamaan Transistor A1015 Lebih Lengkap

Pemakaian transistor di dalam rangkaian elektronika, baik sebagai penguat atau pun sebagai saklar bisa dioperasikan dengan cara mengatur pemberian arus bias basis transistor tersebut. Untuk lebih jelas, silahkan simak pembahasan berikut ini :

Transistor 647 sebagai saklar

Untuk mengkondisikan transistor agar bisa dipakai sebagai saklar, maka kita harus memberikan tegangan bias pada basis transistor melebihi tegangan breakdown transistor tersebut . Secara umum tegangan breakdown atau tegangan tembus transistor adalah 0.3 V sampai 0.7 V.

Jika kita menerapkan tegangan bias basis diatas batas tegangan tembusnya, maka transistor akan masuk dalam keadaan saturasi. Dimana pada kondisi ini , hambatan kolektor – emitor sangat rendah hingga mendekati nol. Sehingga memungkinkan terjadinya aliran arus listrik pada kedua pin transistor tersebut.

Kondisi seperti ini bisa diibaratkan seperti sebuah saklar dalam keadaan tertutup. Sehingga arus listrik bisa bebas mengalir melewati pin kolektor – emitor.

Untuk memutuskan aliran arus listrik pada kolektor – emitor dapat dilakukan dengan cara menghentikan bias tegangan pada basis transistor, sehingga transistor berada pada kondisi cut off atau non-aktif.

Pada mode ini resistensi antara pin kolektor – emitor sangat besar, sehingga sulit dilewati oleh arus listrik. Keadaan transistor seperti ini dapat dianalogikan seperti saklar dalam kondisi tidak terhubung . Dimana arus listrik tidak dapat mengalir diantara kolektor – emitor.

Saat kita membuat transistor sebagai saklar, maka kita sebaiknya memperhatikan besar arus bias pada basis transistor jangan sampai terlalu besar. Penerapan arus bias yang terlampau besar dapat mengakibatkan kerusakan pada transistor .

Biasanya arus bias basis transistor sekitar antara 10 mA sampai 100 mA tergantung data teknis transistor masing masing. Karena itu dibutuhkan resistor pembatas arus pada terminal basis transistor.

Cara kerja transistor 647

Transistor 647 sebagai penguat

Selain bisa digunakan sebagai saklar, kegunaan transistor 647 lainnya ialah untuk penguat sinyal. Transistor memiliki kemampuan untuk menguatkan sinyal yang berbentuk arus listrik dan tegangan hingga beberapa kali.

Contoh pemanfaatan transistor untuk penguat adalah di dalam rangkaian sistem amplifier, baik amplifier audio maupun amplifier gelombang radio.

Untuk Mengoperasikan transistor supaya berfungsi sebagai penguat, kita mesti menjalankan kinerja transistor harus berada di wilayah aktive . Dimana pada kondisi ini arus bias basis dikendalikan pada nilai yang pas sehingga transistor tetap berada dalam kondisi antara saturasi dan cut off.

Besarnya penguatan arus atau gain yang dilakukan oleh transistor merupakan perbandingan antara arus kolektor dan basis.

Gain = Arus kolektor (IC) / Arus basis (IB)

Dengan mengendalikan aliran bias basis yang sangat kecil, kita bisa memperoleh aliran arus yang jauh lebih besar pada output transistor. Oleh karena itu transistor digolongkan sebagai komponen aktif, karena bisa memproduksi sinyal baru yang lebih besar.

Pos Terkait:  How To Fix Refrigerator Not Cooling But freezer is Fine

Terdapat 3 tipe sirkuit sistem penguat transistor yang sering dipakai di beragam sirkuit elektronika, yaitu :

  1. Sistem penguat Common Emitter
  2. Sistem penguat Common Base
  3. Sistem penguat Common Colector

Diantara ketiga sistem penguat diatas, penguat Common Emitter lebih sering dipakai karena memiliki kemampuan penguatan sinyal yang baik dengan noise yang rendah.

Contoh Penggunaan Transistor 647

Di dalam sistem elektronika, transistor 647 biasa digunakan pada sistem penguat sinyal audio dan RF dengan frekuensi menengah. Spesifikasi besaran gain yang dipunyai komponen ini tepat untuk dipakai pada bagian rangkaian driver maupun pre amplifier.

Walaupun begitu, tidak jarang transistor tipe ini dipakai untuk penguat akhir pada sirkuit amplifier audio mini yang dapat menggeber speaker berukuran kecil.

Untuk pemakaian sebagai saklar, transistor 647 memiliki kemampuan untuk mengangkat beban paling besar sampai 1A. Sementara itu kebutuhan tegangan bias basis yang kecil memungkinkan transistor ini dapat digunakan pada sistem rangkaian mikrokontroller, seperti arduino, raspberry maupun AVR.

Beberapa contoh aplikasi transistor 647 adalah :

  1. Rangkaian driver penguat audio
  2. Rangkaian dimmer lampu LED
  3. Sistem pengatur speed motor DC
  4. Sirkuit penguat RF
  5. Sistem switching daya
  6. Penguat akhir daya rendah
  7. Sistem regulator tegangan
  8. Sistem charger batere

Tips Agar Transistor Awet

Biasanya setiap transistor sudah dirancang supaya memiliki kemampuan dialiri tegangan hingga batas maksimal tertentu. Bahkan ada jenis transistor dengan seri tertentu yang bisa dialiri tegangan hingga ratusan Volt.

Misalnya transistor yang sering dipakai pada sirkuit sistem switching inverter atau rangkaian horizontal televisi yang memiliki data teknis tegangan tinggi.

Meskipun transistor bisa bekerja dengan baik ketika diberi tegangan maksimum, namun seharusnya kita perlu mensupply tegangan paling tinggi 20% dibawah batas maksimalnya saja. Hal ini dengan tujuan untuk menjaga supaya transistor tidak cepat rusak karena beroperasi terlalu keras.

Misalnya batas maksimum tegangan kolektor – emitor sebuah transistor adalah 100 V, maka harusnya kita menerapkan tegangan kolektor – emitor maksimal kira kira 80 V saja. Dengan begitu transistor tidak akan cepat panas dan dapat bertahan lama.

Pada tipe transistor yang mempunyai spesifikasi bekerja untuk daya besar perlu memasang pendingin yang besar untuk mengatasi panas secara maksimal. Karena panas transistor yang sangat tinggi akan mengurangi efisiensi kinerja transistor tersebut. Selain itu, paparan suhu panas yang tinggi bisa menjadikan transistor mudah mati .

Kesimpulan

Sebenarnya , kita bisa mengganti semua transistor dengan jenis lainnya yang Mempunyai | memiliki} fitur dan spesifikasi tegangan yang sama atau lebih besar . Kita tidak harus selalu mengganti transistor dengan jenis atau nomor seri yang sama aja , karena belum pasti tr pengganti itu ada di pasaran.

Hal lain yang harus diperhatikan ialah , kita tidak dapat mengganti transistor kelompok bipolar dengan transistor mosfet atau sebaliknya. Karena kedua tipe transistor itu secara desain dan karakteristik tidak sama . Gantilah transistor bipolar dengan jenis transistor bipolar lainnya, dan transistor mosfet diganti dengan golongan transistor mosfet juga.

Harus juga dipahami bahwa transistor equivalent tidak 100% sama persis dengan transistor aslinya. Transistor persamaan adalah transistor yang memiliki kemiripan fitur dan data teknis tegangan dengan transistor aslinya.

Itulah ulasan persamaan transistor 647 serta datasheet dan contoh aplikasinya di sistem elektronika. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *