Info Persamaan Transistor 2N2004 Paling Lengkap

Posted on

Persamaan transistor 2N2004 – Pada postingan kali ini admin ingin memberikan informasi datasheet, persamaan dan fungsi transistor 2N2004 di rangkaian elektronika. Transistor 2004 ialah transistor bipolar jenis PNP yang dapat digunakan di beragam jenis sirkuit dan proyek elektronika.

Transistor merupakan salah satu jenis komponen elektronika aktif yang sering digunakan terutama pada sistem elektronika penguat sinyal dan switching daya. Peran utama komponen ini adalah untuk memperkuat tegangan maupun arus listrik hingga beberapa kali lipat.

Tiap tipe transistor yang ada pada rangkaian elektronika diberi penanda berupa sistem kode huruf dan nomor yang disematkan oleh pabrik pembuatnya. Hal ini bertujuan untuk membedakan antara satu transistor dengan transistor lainnya. Karena setiap transistor yang diproduksi memiliki sifat , karakteristik dan kemampuan yang tidak sama.

Secara umum rekan teknisi bisa mendapatkan transistor dengan mudah di banyak toko elektronika yang ada di sekitar kita maupun lewat toko online. Namun ada kalanya kita tidak dapat memperoleh transistor dengan nomor atau jenis tertentu sesuai kebutuhan. Untuk mengatasi permasalahan seperti ini kita bisa menggunakan transistor pengganti atau transistor equivalent yang mempunyai karakteristik yang sama.

Deskripsi Transistor 2N2004

Transistor 2N2004 adalah transistor biasa yang bisa dijumpai di bermacam macam sistem elektronika, baik berupa proyek elektronika mahasiswa, pelajar atau pun perangkat elektronika komersil. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, transistor 2004 termasuk ke dalam golongan transistor bipolar jenis PNP dengan tingkat penguatan sinyal yang cukup besar .

Tampilan komponen ini dikemas dalam bentuk paket kemasan plastik TO-92 yang kompak . Ada beberapa produsen yang mengemas transistor tipe ini dalam tampilan paket kemasan yang lain. Namun secara umum transistor 2004 hadir dalam kemasan TO-92.

Nilai penguatan sinyal atau gain yang dipunyai transistor ini cukup baik, yaitu sekitar 100. Dengan nilai penguatan sebesar ini kita dapat memakai komponen aktif ini di sistem penguat sinyal di bagian pre amp. Hanya saja kita sebaiknya memperhatikan cara pemberian tegangan bias pada pin basis transistor supaya tidak berlebihan karena bisa mengakibatkan transistor cepat panas.

Beban arus maksimal komponen ini mencapai 0.1A dengan besar tegangan kolektor – emitornya sampai 400 Volt. Karena itu cocok dipakai pada sirkuit switching daya untuk menangani beban hingga sebesar 0.1A.

Contoh Persamaan Transistor 2N2004

Ada beberapa transistor pengganti yang bisa menggantikan tr 2004, karena memiliki karakteristik dan spesifikasi tegangan yang setara . Berikut ini merupakan contoh daftar persamaan transistor 2004 selengkapnya :

  • 2N1997 
  • 2N1998 
  • 2N1999 
  • 2N200 
  • 2N2000 
  • 2N2001 
  • 2N2002 
  • 2N2003 
  • BU508 
  • 2N2005 
  • 2N2006 
  • 2N2007 
  • 2N2008 
  • 2N201 
  • 2N2015
  • 2N2016 
  • 2N2017 .
Pos Terkait:  Tabel Persamaan Transistor Horizontal 1803 Lengkap

Transistor pengganti 2N2004

Pada dasarnya anda bisa mengganti semua tipe transistor apapun dengan transistor lainnya, asalkan dengan syarat memiliki karakter dan spesifikasi yang sepadan atau lebih tinggi. Jadi jika kita mengganti transistor, kita tidak harus berpatokan pada transistor persamaannya saja.

Akan tetapi kita mesti memperhatikan spesifikasi tegangan dan arus listrik maksimum yang dimiliki oleh tr pengganti atau equivalent transistor tersebut. Umpamanya , jika transistor yang ingin digantikan mempunyai arus kolektor maksimal 0.5 A, maka kita sebaiknya mencari transistor pengganti yang memiliki arus kolektor paling tinggi sebesar 0.5 A atau lebih tinggi.

Hal ini dimaksudkan untuk membatasi transistor bekerja terlalu keras yang akan membuat transistor mudah panas dan rusak.

Fitur dan spesifikasi setiap transistor dapat dilihat melalui keterangan datasheet transistor itu yang disebarkan oleh produsen pembuatnya.

Kalian bisa mencarinya di situs datasheet4you .

Susunan pin transistor pengganti

Hal lain yang sebaiknya diperhatikan jika menggunakan transistor equivalent adalah mengetahui posisi masing masing pinout transistor pengganti yang hendak dipakai tersebut. Perlu diketahui, letak pin transistor pengganti tidak selalu sama dengan transistor aslinya yang akan diganti.

Karena itu kita harus mengetahui posisi tiap tiap terminal transistor pengganti itu sehingga tidak tertukar memasangnya pada rangkaian karena bisa membuat kerusakan pada transistor.

Informasi Datasheet Transistor 2N2004

Datasheet merupakan kumpulan informasi yang berkaitan dengan suatu komponen elektronika. Datasheet berisi data fitur, karakteristik, kemampuan dan ukuran komponen secara keseluruhan.

Dengan melihat informasi data teknis suatu komponen elektronika, maka kita bisa memperkirakan kekuatan dan fungsi komponen tersebut di dalam rangkaian elektronika.

Di bawah ini adalah tabel informasi datasheet transistor 2N2004 :

JenisPNP
Tipe2N2004
Kemasan Paket TO-92L
Nilai Penguatan ( hfe )Max. 80
Arus Kolektor ( IC )Max. 0.1A
Tegangan Emitor – Basis ( VEB )30 V
Tegangan Kolektor – Emitor (VCB )Max. 15 V
Tegangan Kolektor – Basis ( VCB )Max. 50 V
Disisipasi Kolektor0.25 W
Frekuensi Transisi0.5 MHz
Nilai Noise– dB
Suhu kerjaMax. 175°C

Konfigurasi Pin Transistor 2004

Susunan kaki transistor 2004 dapat dilihat pada gambar dan data tabel berikut ini :

persamaan transistor 2004
Nomo PinNamaKeterangan
1BasisPengendali bias transistor
2KolektorAliran arus ke kolektor transistor
3EmitorAliran arus ke emitor transistor

Fungsi Transistor 2N2004

Manfaat transistor secara umum adalah sama, yaitu bisa dioperasikan sebagai switching atau sebagai penguat arus atau pun tegangan. Artinya kita tidak selalu mengoperasikan transistor sebagai penguat sinyal saja seperti pada rangkaian amplifier, namun kita juga dapat mengaplikasikan transistor sebagai saklar atau switching.

Pos Terkait:  Data Persamaan Transistor D667 Lengkap

Pemakaian transistor pada rangkaian elektronika, baik sebagai penguat atau pun sebagai saklar dapat dipraktikkan dengan cara mengendalikan pemberian tegangan bias basis transistor tersebut. Supaya lebih jelas, silahkan simak ulasan berikut ini :

Transistor 2N2004 sebagai saklar

Untuk mengkondisikan transistor supaya bisa dipakai sebagai saklar, maka kita mesti memberikan tegangan bias pada basis transistor melebihi tegangan breakdown transistor tersebut . Umumnya tegangan breakdown atau tegangan tembus transistor ialah 0.3 V sampai 0.7 V.

Saat kita menerapkan tegangan bias basis diatas batas tegangan tembusnya, maka transistor akan berada dalam mode saturasi. Dimana pada mode ini , hambatan kolektor – emitor sangat rendah bahkan mendekati nol. Karena itu memungkinkan terjadinya aliran arus listrik pada kedua pin transistor itu .

Kondisi seperti ini bisa diibaratkan seperti sebuah saklar dalam keadaan terhubung . Sehingga arus listrik dapat bebas mengalir diantara kaki kolektor – emitor.

Untuk memutuskan aliran arus listrik pada kolektor – emitor bisa dilakukan dengan cara menghentikan bias tegangan pada basis transistor, sehingga transistor berada pada kondisi cut off atau non-aktif.

Pada mode ini hambatan antara pin kolektor – emitor sangat besar, sehingga tidak mudah dilalui oleh arus listrik. Kondisi transistor seperti ini dapat diibaratkan seperti saklar dalam kondisi tidak terhubung . Dimana arus listrik tidak bisa mengalir diantara kolektor – emitor.

Ketika kita membuat transistor sebagai saklar, maka kita harus memperhatikan besar arus bias pada basis transistor tidak boleh sampai terlalu besar. Pemberian arus bias yang terlalu besar bisa mengakibatkan kerusakan pada transistor .

Umumnya arus bias basis transistor sekitar antara 10 mA sampai 100 mA tergantung spesifikasi transistor masing masing. Karena itu diperlukan resistor pembatas arus pada kaki basis transistor.

Cara kerja transistor 2004

Transistor 2004 sebagai penguat

Selain dapat digunakan sebagai saklar, manfaat transistor 2004 lainnya yaitu sebagai penguat sinyal. Transistor memiliki kemampuan untuk menguatkan sinyal yang berbentuk arus listrik dan tegangan sampai beberapa kali.

Contoh pemakaian tr untuk penguat adalah di dalam rangkaian sistem amplifier, baik penguat audio maupun penguat gelombang radio.

Untuk Mengoperasikan transistor agar berfungsi sebagai penguat, kita mesti mengendalikan kerja transistor harus berada di wilayah aktive . Dimana pada kondisi ini tegangan bias basis dibuat pada nilai yang pas sehingga transistor tetap berada pada kondisi diantara saturasi dan cut off.

Besarnya penguatan arus atau gain yang dilakukan oleh transistor merupakan perbandingan antara arus kolektor dan basis.

Gain = Arus kolektor (IC) / Arus basis (IB)

Dengan mengendalikan aliran bias basis yang sangat kecil, kita bisa mendapatkan aliran arus yang jauh lebih tinggi pada keluaran transistor. Karena itu transistor dikelompokkan sebagai komponen elektronika aktif, karena dapat memproduksi sinyal baru yang lebih tinggi .

Pos Terkait:  Datasheet dan Persamaan Transistor D965

Terdapat 3 macam susunan sistem penguat transistor yang banyak dipakai di berbagai sirkuit elektronika, yaitu :

  1. Sistem penguat Common Emitter
  2. Sistem penguat Common Base
  3. Sistem penguat Common Colector

Diantara ketiga konfigurasi penguat diatas, penguat Common Emitter lebih umum digunakan karena memiliki potensi penguatan sinyal yang baik dengan noise yang rendah.

Contoh Penggunaan Transistor 2N2004

Di dalam sistem elektronika, transistor 2004 biasa digunakan pada sistem penguat sinyal audio dan RF dengan frekuensi menengah. Spesifikasi nilai gain yang dimiliki transistor ini ideal untuk dipakai di bagian rangkaian driver maupun pre amplifier.

Meski begitu, tidak jarang transistor jenis ini dimanfaatkan untuk penguat akhir di sirkuit penguat audio mini yang mampu menggeber speaker berukuran kecil.

Untuk penggunaan sebagai saklar, transistor 2004 memiliki kemampuan untuk mengangkat beban paling besar mencapai 1A. Sementara itu kebutuhan tegangan bias basis yang kecil memungkinkan tr ini dapat dioperasikan di sistem rangkaian mikrokontroller, seperti arduino, raspberry maupun AVR.

Beberapa contoh aplikasi transistor 2004 adalah :

  1. Sirkuit driver penguat audio
  2. Rangkaian dimmer lampu LED
  3. Sirkuit pengendali kecepatan motor DC
  4. Rangkaian penguat RF
  5. Rangkaian switching daya
  6. Penguat akhir daya rendah
  7. Rangkaian regulator tegangan
  8. Sistem charger batere

Tips Agar Transistor Awet

Umumnya semua transistor sudah supaya mempunyai kemampuan menangani arus hingga batas maksimal tertentu. Bahkan ada jenis transistor dengan seri tertentu yang bisa dialiri tegangan hingga ratusan Volt.

Misalnya transistor yang sering digunakan pada bagian sistem switching power supply atau sistem horizontal televisi yang memiliki data teknis tegangan tinggi.

Walaupun transistor bisa berfungsi dengan baik saat diberi tegangan maksimum, akan tetapi sebaiknya kita harus memberikan tegangan paling besar 20% dibawah batas maksimalnya saja. Hal ini dengan tujuan untuk menjaga supaya transistor tidak cepat rusak karena beroperasi terlalu keras.

Misalnya batas maksimal tegangan kolektor – emitor sebuah transistor adalah 100 V, maka harusnya kita menerapkan tegangan kolektor – emitor paling tinggi sekitar 80 V saja. Dengan begitu transistor tidak akan cepat panas dan bisa bertahan lama.

Pada jenis transistor yang memiliki spesifikasi bekerja untuk daya tinggi perlu dilengkapi pendingin yang memadai untuk mengatasi panas secara maksimal. Karena suhu transistor yang sangat tinggi akan mengurangi efisiensi kinerja transistor tersebut. Selain itu, paparan suhu panas yang tinggi dapat mengakibatkan transistor mudah rusak.

Kesimpulan

Pada dasarnya , kita dapat mengganti semua transistor dengan tipe lainnya yang Mempunyai | memiliki} data teknis dan spesifikasi tegangan yang sama atau lebih tinggi. Kita tidak harus selalu mengganti transistor dengan tipe atau nomor seri yang sama aja , karena belum tentu tr pengganti itu ada di pasaran.

Hal lain yang harus diperhatikan ialah , kita tidak bisa mengganti transistor golongan bipolar dengan transistor mosfet atau sebaliknya. Karena kedua jenis transistor tersebut secara desain dan karakteristik berbeda. Gantilah transistor bipolar dengan jenis transistor bipolar lainnya, dan transistor mosfet diganti dengan jenis transistor mosfet juga.

Sebaiknya juga diingat bahwa transistor pengganti tidak 100% sama persis dengan transistor aslinya. Transistor equivalent ialah transistor yang mempunyai kesamaan fitur dan spesifikasi tegangan dengan transistor aslinya.

Demikian pemamparan persamaan transistor 2004 serta datasheet dan contoh penggunaannya di sistem elektronika. Semoga membantu .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *