Semua perangkat elektronika yang ada di sekitar kita tentu memiliki blok rangkaian power supply di dalamnya. Bentuk sirkuit power supply sederhana bisa berupa sebuah dioda dan kapasitor.
Power supply atau adaptor berperan penting di dalam sirkuit elektronika apapun yang membutuhkan tegangan arus dc. Besar tegangan dc yang dihasilkan oleh adaptor bervariasi menyesuaikan kebutuhan rangkaian yang dilayaninya.
Bagi pelajar maupun peminat bidang elektronika, membuat rangkaian power supply merupakan praktek dasar yang mesti dikuasai sebelum berlanjut mempelajari jenis rangkaian elektronika lainnya.
Prinsip kerja
Tugas utama dari blok sirkuit pwer supply adalah untuk menyediakan tegangan dc yang diperlukan oleh rangkaian elektronika. Sumber tegangan masukan power supply berasal dari tegangan listrik ac 220 V.
Untuk menjalankan tugas tersebut, power supply didukung oleh komponen trafo yang berfungsi untuk menurunkan tegangan ac dan dioda yang berguna untuk mengubah arus ac menjadi dc.
Kedua komponen tersebut menjadi komponen inti yang ada pada sebuah rangkaian adaptor penurun tegangan. Beberapa komponen lainnya ditambahkan untuk meningkatkan kinerja menghasilakn tegangan dc yang baik.
Secara sederhana, cara kerja rangkaian power supply dapat dijelaskan berikut ini :
- Arus listrik ac dimasukan ke trafo step down untuk diturunkan tegangannya sesuai kebutuhan.
- Tegangan listrik yang keluar dari trafo masih berupa arus ac namun lebih rendah.
- Selanjutnya arus ac tersebut akan disearahkan oleh dioda penyearah sehingga menghasilkan tegangan dc.
- Tegangan dc yang dikeluarkan oleh sistem penyearah tegangan ac masih terlalu kasar, sehingga perlu dihaluskan dan distabilkan oleh elko filter dan sistem stabilizer tegangan.
Macam macam rangkaian power supply
1. Power supply simetris
Power supply simetris menghasilkan tegangan output simetris dengan titik ground atau nol. Jenis power supply ini banyak digunakan pada rangkaian tone control atau equalizer yang membutuhkan sumber tegangan simetris.
Sistem penyearah arus ac yang digunakan pada power supply simetris adalah penyearah jembatan atau bridge. Sementara trafo yang dipakai adalah jenis trafo ct yang memiliki titik sambungan tengah.
Pada contoh rangkaian power supply simetris diatas menggunakan pasangan ic regulator 7812 dan 7912 untuk menstabilkan tegangan output.
Masing masing polaritas arus listrik dc yang dikeluarkan oleh penyearah akan distabilkan oleh ic regulator. Sehingga menghasilkan dua polaritas arus dc yang stabil.
2. Power supply asimetris
Power supply jenis asimetris atau non-simteris merupakan bentuk lain dari power supply simetris. Pada jenis power supply ini hanya menghasilkan satu macam polaritas tegangan, yaitu positif dan ground atau nol.
Jenis power supplyt ini paling banyak digunakan pada berbagai macam rangkaian dan perangkat elektronika. Karena memiliki bentuk yang lebih sederhana dan tidak banyak memerlukan komponen.
3. Power supply variable
Berbeda dengan jenis rangkaian power supply sebelumnya yang hanya menghasilkan tegangan dc tetap, besar tegangan pada power supply variable dapat diatur besarnya. Dengan demikian power supply jenis ini dapat dipakai pada berbagai rangkaian yang membutuhkan tegangan berbeda.
Pada contoh rangkaian diatas menggunakan sebuah komponen ic LM317 yang berfungsi untuk menngatur dan menstabilkan tegangan output. Pengaturan besar tegangan output dilakukan oleh potensiometer 4.7K.
Sementara untuk nilai komponen lainnya sama dengan jenis rangkaian sebelumnya.
4. Power supply tanpa trafo
Satu jenis lain power supply yang jarang digunakan adalah power supply tanpa trafo. Arus tegangan ac dari listrik langsung terhubung ke dioda penyearah untuk diubah menjadi tegangan dc.
Hanya saja jenis arus ini kurang memiliki kestabilan tegangan output. Sehingga tidak banyak dipakai pada rangkaian elektronika.
Demikian penjelasan beberapa jenis adaptor tegangan yang digunakan pada rangkaian elektronika.