Pengertian kapasitor elektolit merupakan salah satu jenis komponen elektronika pasif dari keluarga kapasitor atau kondensator. Teknisi biasa menyebut komponen ini dengan nama elco yang merupakan singkatan dari electronic condensator.
Secara umum cara kerja elco sama saja dengan jenis kapasitor lainnya. Hanya saja, kapasitor jenis ini memiliki polaritas yang berbeda di kedua kakinya. Karena itu gambar simbol kapasitor elektrolit berbeda dengan simbol jenis kapasitor non polar lainnya.
Kaki atau terminal elco mempunyai dua polaritas yang berbeda : positif dan negatif. Dimana kaki positif kapasitor biasanya memiliki ukuran yang lebih panjang dibandingkan dengan kaki negatif kapasitor.
Usahakan agar jangan sampai salah dalam memasang polaritas kedua kaki kapasitor elektrolit, karena dapat menyebabkan kerusakan pada kapasitor tersebut.
Karakteristik kapasitor elektrolit
- Bahan dielektrika : cairan elektrolit
- Rentang nilai kapasitansi yang tersedia : 0,01uF hingga 10000uF
- Rentang nilai tegangan kerja maksimal : 16 V sampai 450 V
- Suhu maksimum : 105° C
- Jenis : kapasitor polar
Fungsi dan cara memilih kapasitor
Fungsi kapasitor elektrolit sama seperti jenis kapasitor biasa lainnya, yaitu untuk menyimpan arus listrik untuk sementara waktu. Namun, karena umumnya kapasitor elektrolit mempunyai nilai kapasitansi yang lebih besar, maka kemampuannya dalam menyimpan energi listrik menjadi lebih besar. Karena itu sering kali digunakan pada rangkaian yang berhubungan dengan power supply.
Jenis kapasitor elektrolit mempunyai dua buah parameter yang harus diperhatikan : parameter kapasitansi dan tegangan. Anda harus memilih kapasitor sesuai dengan kebutuhan dan tegangan kerja proyek elektronika anda.
Kita tidak boleh memilih elco yang mempunyai nilai tegangan maksimum dibawah tegangan kerja proyek rangkaian elektronika, karena dapat menyebabkan kerusakan komponen kapasitor ini.
Misalnya anda mempunyai proyek rangkaian elektronika yang memiliki tegangan kerja sebesar 12 volt, maka pilihlah kapasitor yang mempunyai parameter tegangan maksimum 16 Volt.
Hubungan seri dan paralel kapasitor elektrolit
Di dalam penggunaanya, nilai kapasitansi sebuah kapasitor elektrolit tidak harus selalu sama persis dengan yang tertulis pada papan sirkuit. Nilai kapasitansi yang lebih tinggi tidak akan berpengaruh terhadap kinerja rangkaian.
Bahkan pada jenis rangkaian tertentu, nilai kapasitansi yang lebih tinggi dapat menghaslkan kinerja rangkaian yang lebih baik. Misalnya pada rangkaian regulator atau power supply. Dimana kapasitor berfungsi sebagai peredam riak gelombang ac pada arus listrik. Sehingga makin besar nilai kapasitansi kapasitor yang digunakan akan semakin baik.
Kita dapat menghubungkan dua atau beberapa buah kapasitor elektrolit untuk mendapatkan nilai kapasitansi dan tegangan yang berbeda. Hubungan beberapa kapasitor bisa dilakukan secara seri dan paralel.
Hubungan kapasitor elektrolit seri
Saat kita menghubungkan beberapa kapasitor secara seri, maka akan dihasilkan nilai total kapasitor secara terbalik sementara tegangan totalnya adalah jumlah tegangan maksimum masing masing kapasitor.
Sebagai contoh kita menghubungkan dua buah kapasitor elektrolit dengan nilai 10uF/16V secara seri, maka nilai total kapasitansinya adalah : 1/10 + 1/10 = 2/10 = 5uF.
Sementara tegangan totalnya adalah : 16 + 16 = 32 Volt.
Hubungan kapasitor elektrolit paralel
Selain dapat dihubungkan secara seri, kapasitor elektrolit dapat dirangkai secara paralel.Besar nilai total kapasitansi kapasitor yang terhubung secara paralel adalah jumlah dari masing masing nilai kapasitansi secara individu. Sementara total tegangan maksimumnya adalah tetap.
Misalnya, kita merangkai dua buah elco dengan nilai 10uF/16V secara paralel, maka kita akan mendapatkan nilai kapsitansi total sebesar : 10 + 10 = 20uF. Sementara teganagan maksimumnya adalah tetap, aitu 16 Volt.
Perlu diperhatikan agar ketika merangkai beberapa kapasitor elco baik secara seri maupun paralel agar menggunakan jenis kapasitor yang mempunyai tegangan kerja maksimum yang sama.
Contoh kapasitor elektrolit yang ada di pasaran
0.1uF/16V | 0.1uF/25V | 0.1uF/50V | 0.1uF/63V | – |
0.22uF/16V | 0.22uF/25V | 0.22uF/50V | 0.22uF/63V | – |
0.33uF/16V | 0.33uF/25V | 0.33uF/50V | 0.33uF/63V | – |
0.47uF/16V | 0.47uF/25V | 0.47uF/50V | 0.47uF/63V | – |
1uF/16V | 1uF/25V | 1uF/50V | 1uF/63V | 1uF/450V |
2.2uF/16V | 2.2uF/25V | 2.2uF/50V | 2.2uF/63V | – |
3.3uF/16V | 3.3uF/25V | 3.3uF/50V | 3.3uF/63V | – |
4.7uF/16V | 4.7uF/25V | 4.7uF/50V | 4.7uF/63V | – |
10uF/16V | 10uF/25V | 10uF/50V | 10uF/63V | 10uF/450V |
22uF/16V | 22uF/25V | 22uF/50V | 22uF/63V | – |
33uF/16V | 33uF/25V | 33uF/50V | 33uF/63V | – |
47uF/16V | 47uF/25V | 47uF/50V | 47uF/63V | – |
100uF/16V | 100uF/25V | 100uF/50V | 100uF/63V | – |
220uF/16V | 220uF/25V | 220uF/50V | 220uF/63V | – |
330uF/16V | 330uF/25V | 330uF/50V | 330uF/63V | – |
470uF/16V | 470uF/25V | 470uF/50V | 470uF/63V | – |
1000uF/16V | 1000uF/25V | 1000uF/50V | 1000uF/63V | – |
– | 2200uF/25V | 2200uF/50V | – | – |
– | 3300uF/25V | 3300uF/50V | – | – |
– | 4700uF/16V | 4700uF/50V | – | – |
– | – | 10000uF/50V | – | – |
– | – | 47000uF/50V | – | – |
Contoh penggunaan
- Sebagai filter frekuensi low dan high
- Menghilangkan noise
- Menghaluskan riak gelombang ac pada regulator tegangan
- Dimer led
- Rangkaian resonansi
Akhir kata
Demikian pembahasan tentang kapasitor elektrolit, fungsi dan cara penggunaannya di dalam sirkuit elektronika.
FAQ tentang kapasitor elektrolit
Apa fungsi dari kapasitor elektrolit?
Fungsi kapasitor elektrolit adalah untuk menyimpan energi listrik dalam waktu tertentu. Kapasitor elektrolit sering digunakan sebagai filter tegangan, sirkuit kopel, filter frekuensi dan rangkaian pembangkit frekuensi.
Apa yang dimaksud dengan kapasitor elektrolit?
Kapasitor elektrolit merupakan salah satu jenis komponen pasif kapasitor yang memiliki bahan dielektrikal berupa cairan elektrolit. Komponen ini sering disebut juga dengan elco atau electrolite condensator.
Apakah kapasitor bisa dilalui arus listrik?
Sifat dasar dari kapasitor adalah menyimpan energi listrik. Komponen ini bisa dialilri arus listrik AC namun tidak dapat dialiri arus listrik DC.