Jenis induktor atau kumparan yang biasa digunakan pada berbagai rangkaian elektronika terdiri dari bermacam macam berdasarkan inti yang digunakannya. penggunaan induktor sangat mudah ditemukan pada sirkuit elektronika yang berkaitan dengan pengolah frekuensi radio, seperti pada perangkat pemancar dan penerima radio.
Filter frekuensi yang ada pada sistem rangkaian audio juga termasuk ke dalam jenis induktor.
Apa itu induktor ?
Induktor adalah kawat konduktor yang dililitkan pada suatu inti. Inti yang digunakan pada pembuatan induktor bermacam macam dengan karakteristik yang berbeda. Sifat dasar sebuah induktor adalah menghasilkan medan magnet ketika dialiri arus listrik, baik listrik ac maupun dc.
Induktor termasuk ke dalam kelompok komponen elektronika pasif yang tidak bisa menguatkan sinyal seperti transistor. Karena itu penggunaan induktor tidak membutuhkan daya listrik seperti komponen aktif.
Kumparan atau induktor pertama kali ditemukan oleh ilmuwan fisika bernama Joseph Henry yang menyelidiki karakteristik penghantar ketika dibentuk menjadi sebuah lilitan. Ketika diberikan aliran arus listrik, induktor akan menghasilkan energi listrik induksi atau ggl di sekitarnya yang dikenal dengan nama induktansi. Nilai induktansi sebuah induktor dinyatakan dalam satuan Henry (H) sesuai dengan nama penemunya.
Jenis jenis induktor pada rangkaian elektronika
Saat ini induktor telah dikembangkan menjadi bermacam macam jenis dengan karakteristik dan penggunaan yang berbeda. Pengelompokkan jenis induktor umumnya dilakukan berdasarkan jenis inti yang digunakan oleh induktor.
Berikut ini adalah macam macam induktor yang biasa dipakai paa berbagai sirkuit elektronika :
1. Induktor inti udara
Induktor inti udara merupakan induktor yang menggunakan udara sebagai inti. Biasanya, induktor jenis ini menggunakan keramik sebagai intinya karena memiliki nilai ekspansi thermal yang rendah. Selain itu penggunaan keramik yang tidak memiliki sifat magnet serta tahan terhadap suhu tinggi menjadikan induktor jenis ini memiliki induktansi yang lebih stabil.
Induktor dengan inti udara banyak digunakan pada beragam sirkuit frekuensi tinggi karena mempunyai kualitas yang baik dalam menghasilkan nilai induktansi yang konstan dengan faktor kerugian inti yang kecil.
3. Induktor inti besi
Induktor inti besi banyak digunakan pada rangkaian dengan frekuensi rendah seperti pada perangkat audio dan kelistrikan. Penggunaan besi sebagai ini menjadikan jenis kumparan ini memiliki nilai induktansi yang besar dan mampu menangani daya tinggi.
4. Induktor inti ferit
Ferit merupakan unsur logam yang termasuk ke dalam kelompok bahan feromagnetik. Karena itu bahan jenis ferit memiliki karakteristik magnetis. Umumnya terbuat dari oksida logam besi yang dicampur dengan beberapa bahan lain sehingga membentuk kristal.
Bahan ferit terdiri dari 2 macam :
- Ferit lunak .
- Ferit keras.
5. Induktor serbuk besi
Inti besi yang digunakan pada induktor jenis ini merupakan 100% besi murni. Sehingga menghasilkan inti yang sangat kokoh karena dibentuk dengan memampatkan serbuk besi murni dan bahan epoxy sebagai pengikatnya .
Bahan besi murni yang digunakan untuk pembuatan inti kumparan ini memiliki nilai permeabilitas yang rendah, umumnya dibawah 100. Karena itu induktor dengan inti besi dikenal memiliki kestabilan yang baik pada koefisien suhu yang tinggi.
6. Induktor inti dilaminasi
Bentuk inti induktor tipe ini dibuat dengan cara menyusun beberapa lembar plat logam dari bahan tertentu, biasanya dari bahan jenis baja. Karena itu induktor dengan jenis inti seperti ini mempunyai sifat fleksibilitas yang baik.
Salah satu keuntungan dari penggunaan inti dilaminasi adalah mampu menekan kerugian daya akibat adanya arus eddy pada induktor.
7. Induktor toroid
Induktor toroid memiliki bentuk berupa lilitan kawat penghantar atau konduktor pada sebuah inti yang berbentuk bulat seperti donat. Inti kumparan biasanya terbuat dari bahan besi halus yang dibentuk dan dimampatkan atau dari bahan ferit.
Penggunaan induktor toroid sangat beragam karena dapat diaplikasikan pada berbagai tingkat frekuensi. Kita bisa menemukan jenis induktor ini pada sirkuit ac, regulator switching dan peralatan telekomunikasi.
8. Induktor variable
Jenis induktor ini memiliki nilai induktansi yang dapat diubah ubah. Struktur induktor berupa lilitan kawat konduktor yang dililit pada suatu inti yang dapat bergerak. Perubahan induktansi dapat dilakukan dengan cara memutar inti induktor menggunakan obeng.
Kita bisa dengan mudah menemukan induktor variable pada rangkaian penerima gelombang radio, seperti televisi dan radio.
Itulah beberapa jenis induktor yang biasa digunakan pada berbagai jenis rangkaian dan peralatan elektronika.