Pengertian kapasitor keramik merupakan salah satu jenis kapasitor yang mempunyai bahan dielektrika terbuat dari bahan keramik. karena itu komponen ini dinamakan sebagai kapasitor keramik. Jenis kapasitor ini termasuk tipe non polar, yang berarti tidak memiliki polaritas pada kedua kakinya.
Kita dapat memasang kapasitor jenis ini pada sirkuit elektronika secara sembarang atau bolak balik tanpa perlu takut akan merusak komponen ini.
Selain kapasitor elektrolit, jenis komponen ini termasuk yang banyak digunakan di berbagi rangkaian dan peralatan elektronika terutama yang berhubungan dengan pengolahan frekuensi radio.
Karakteristik kapasitor keramik
- Jenis bahan dieletrika : keramik
- Rentang kapasitansi yang tersedia : 10pF hingga 3.3pF
- Rentang tegangan kerja maksimum : 16 volt sampai 450 volt
- Maksimum suhu : 105° C
- Jenis : non polar
Cara membaca nilai kapasitor keramik
Nilai kapasitansi sebuah kapasitor keramik umumnya tidak dituliskan secara langsung, namun menggunakan kode tertentu. Biasanya, kode nilai kapasitansi kapasitor keramik terdiri dari dua atau tiga angka dan satu buah huruf yang menyatakan nilai toleransi.
Cara membaca nilai kode kapasitor keramik adalah sebagai berikut :
- Nilai kapasitansi kapasitor dinyatakan dalam satuan piko farad (pF)
- Nilai kapasitansi dibawah 100pF akan ditulis secara langsung tanpa menggunakan kode. Misalnya, nilai kapasitansi 68pF maka akan ditulis 68.
- Angka ketiga pada kode nilai kapasitansi menunjukkan jumlah bilangan 0 (nol). Contoh : nilai 120 pF maka akan ditulis 121.
Di bawah ini merupakan beberapa contoh nilai kapasitor keramik yang ada di pasaran :
Kode | Pico Farad (pF) | Nano Farad (nF) | Mikro Farad (uF) |
---|---|---|---|
100 | 10 | 0.01 | 0.00001 |
121 | 120 | 0.12 | 0.00012 |
150 | 15 | 0.015 | 0.000015 |
220 | 22 | 0.022 | 0.000022 |
330 | 33 | 0.033 | 0.000033 |
470 | 47 | 0.047 | 0.000047 |
331 | 330 | 0.33 | 0.00033 |
470 | 47 | 0.047 | 0.000047 |
821 | 820 | 0.82 | 0.00082 |
102 | 1000 | 1.0 | 0.001 |
152 | 1500 | 1.5 | 0.0015 |
202 | 2000 | 2.0 | 0.002 |
502 | 5000 | 5.0 | 0.0005 |
683 | 68000 | 68 | 0.068 |
104 | 100000 | 100 | 0.1 |
154 | 150000 | 150 | 0.15 |
334 | 330000 | 330 | 0.33 |
105 | 1000000 | 1000 | 1.0 |
335 | 3300000 | 3300 | 3.3 |
Cara kerja kapasitor keramik
Sama seperti jenis kapasitor lainnya, kapasitor keramik tersusun dari dua buah lempeng atau pelat logam yang disusun secara paralel. Diantara kedua pelat logam tersebut diberikan sekat dielektrika yang terbuat dari bahan keramik.
Ketika kapasitor diberikan aliran arus listrik, maka sejumlah muatan listrik akan mengisi pada salah satu pelat logam yang ada di dalam kapasitor. Karena terdapat sekat dielektrika, maka muatan listrik tersebut tidak dapat menyeberang ke pelat logam satunya dan hanya terkumpul pada salah satu pelat saja.
Banyaknya muatan listrik yang terkumpul pada pelat logam kapasitor bergantung pada luas penampang pelat dan jarak antara kedua pelat.
Semakin luas penampang pelat logam, maka akan semakin banyak muatan listrik yang dapat ditampungnya. Sementara semakin kecil jarak kedua pelat, maka akan semakin besar pula energi potensial muatan listrik yang tersimpan.
Kemampuan kapasitor menyimpan muatan listrik ini dinyatakan sebagai kapasitansi kapasitor. Dimana semakin besar nilai kapasitansi kapasitor, maka akan semakin besar pula muatan listrik yang bisa disimpannya.
Hubungan antara kapasitansi dan muatan listrik dinyatakan dalam rumus :
C= V\times Q
Dimana C adalah kapasitansi, V adalah tegangan yang dialirkan dan Q adalah banyaknya muatan listrik.
Rangkaian kapasitor keramik
Beberapa kapasitor keramik dapat dihubungkan secara bersama sama, baik secara seri maupun paralel. Setiap bentuk hubungan kapasitor akan mempengaruhi nilai kapasitansi dan peringkat tegangan kerja maksimum kapasitor.
Rangkaian kapasitor seri
Merangkai kapasitor secara seri adalah menghubungkan beberapa kapasitor secara sambung menyambung. Dimana salah satu ujung kapasitor akan bertemu dengan ujung kapasitor lainnya.
Rumus nilai kapasitansi total kapasitor diperlihatkan berikut ini :
\frac{1}{C_{total}} = \frac{1}{C_1}+\frac{1}{C_2}+ ...\frac{1}{C_n}
Contoh :
Dua buah kapasitor dengan nilai 120 pF dihubungkan secara seri. Berapa nilai kapasitansi totalnya ?
Jawab :
\frac{1}{C_{total}}=\frac{1}{C_1}+\frac{1}{C_2} \\ =\frac{1}{120} +\frac{1}{120} = 60pF
Di dalam rangkaian seri kapasitor, besar tegangan total kapasitor akan meningkat sesuai dengan jumlah masing masing tegangan kerja kapasitor secara individu. Misalnya dua buah kapasitor yang terhubung secara seri tersebut mempunyai tegangan kerja 450 V, maka tegangan kerja total rangkaian kapasitor seri tersebut adalah 900 V.
Rangkaian kapasitor keramik paralel
Selain dihubungkan secara seri, kapasitor pun dapat dihubungkan secara paralel. Merangkai kapasitor secara paralel biasanya dilakukan untuk mendapatkan nilai kapasitansi tertentu.
Nilai kapasitansi total dari rangkaian paralel kapasitor adalah jumlah seluruh nilai kapasitansi tiap kapasitor secara individu. Sementara tegangan kerjanya adalah tetap.
Berikut ini rumus rangkaian paralel kapasitor :
C_{total}= C_1+C_2+ ... C_n
Contoh :
Dua buah kapasitor keramik dengan nilai masing masing 150 pF dan 120 pF disusun secara paralel. Berapa nilai kapasitansi total susunan kapasitor tersebut ?
Jawab :
C_{total}= C_1 + C_2 = 150 + 120 = 170 pF
Contoh penggunaan
- Sebagai filter frekuensi high atau low
- Menghilangkan noise
- Menghaluskan riak gelombang listrik
- Dimer led
- Untuk sirkuit resonansi
- Untuk sirkuit oscilator
- SIrkuit bypass atau decoupling sinyal
Itulah beberapa penjelasan pengertian dan fungsi kapasitor keramik di dalam rangkaian elektronika.