Pengertian dan Cara Kerja Induktor

Posted on
Jenis dan simbol induktor

Penjelasan pengertian dan cara kerja induktor. Salah satu komponen elektronika yang kurang begitu populer dan cukup sulit dipahami karakteristik dan perilakunya adalah induktor. Induktor sebenarnya mudah sekali ditemukan pada berbagai peralatan dan sirkuit elektronika terutama pada bagian power suplai. Namun tidak banyak yang tahu fungsi dan cara kerja dari komponen ini.

Transformator atau trafo merupakan bentuk lain dari jenis induktor yang sering digunakan untuk memindahkan daya listrik dari satu rangkaian ke rangkaian lainnya. Bentuk induktor paling sederhana adalah berupa lilitan kawat penghantar yang memiliki ini udara.

Di artikel ini kita akan membahas apa itu induktor dan bagaimana cara kerja induktor sehingga banyak digunakan pada sirkuit elektronika dan kelistrikan.

Pengertian induktor

Induktor merupakan bentuk paling sederhana dari kelompok komponen elektronika. Komponen ini dibentuk dari seutas kawat penghantar yang dililitkan pada suatu inti tertentu. Umumnya inti induktor berbentuk bulat dan terbuat dari bahan besi lunak, ferit atau baja.

Ada juga induktor yang memiliki inti udara, sehingga terlihat tidak memiliki inti sama sekali. Induktor inti udara merupakan jenis induktor yang sering kita lihat pada sirkuit radio komunikasi.

Pos Terkait:  Pengertian Band Pass Filter Pasif

Meskipun hanya terbuat dari seutas kawat tembaga yang dibentuk melingkar, induktor memiliki sifat dan karakteristik khusus ketika diberi aliran arus listrik. Saat arus listrik melewatinya, disekitar kumparan induktor akan muncul medan magnet dengan arah tertentu.

Cara kerja induktor

Pada dasarnya jika seutas kawat penghantar diberikan aliran arus listrik, maka akan menghasilkan medan magnet di sekeliling kawat tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh ilmuwan fisika terkenal Michael Faraday. Karena itu cara kerja induktor didasarkan pada kaidah hukum Faraday.

Arah medan magnet yang terbentuk di sekeliling kawat penghantar tersebut mengikuti kaidah tangan kanan. Dimana arah ibu jari menunjukkan arah aliran arus listrik , sementara posisi keempat jari lainnya menunjukkan arah medan magnet yang terbentuk.

Cara kerja induktor

Medan magnet yang terbentuk di sekitar kawat penghantar yang dialiri arus listrik memiliki jumlah yang sangat kecil. Kita bisa meningkatkan jumlah medan magnet yang terbentuk tersebut dengan cara meningkatkan besar arus listrik yang mengalirinya. Akan tetapi cara ini tentu kurang efisien karena akan membutuhkan tambahan daya dari sumber arus listrik.

Cara termudah untuk meningkatkan besaran medan magnet yang terbentuk pada suatu kawat penghantar yang diberikan aliran arus listrik adalah dengan membentuknya menjadi sebuah kumparan.

Pos Terkait:  Pengertian dan Fungsi Filter EMI

Saat kita memberikan arus listrik pada sebuah kumparan atau induktor, maka akan terbentuk medan magnet disekitar kumparan. Medan magnet yang terbentuk ini akan menciptakan aliran arus listrik induksi di dalam kumparan dengan arah yang berlawanan.

Arus induksi yang terbentuk ini berupaya untuk menentang arus yang masuk ke kumparan. Akibatnya adanya perlawanan arus induksi ini, perubahan arus yang terjadi pada kumparan akan berlangsung tidak dengan tiba tiba, akan tetapi berlangsung secara linear atau perlahan lahan.

Cara kerja induktor

Induktansi induktor

Induktansi induktor adalah perubahan tegangan induksi yang terjadi akibat adanya perubahan arus listrik yang melewati induktor. Ini berarti perubahan arus listrik yang diberikan kepada induktor ikut menentukan nilai induktansi dari sebuah induktor.

Untuk menghitung nilai induktansi induktor dapat dilakukan dengan rumus induktansi induktor berikut ini :

L= N\frac{φ}l{}

Dimana :
L adalah induktansi induktor (Henry)
N adalah jumlah lilitan
φ adalah fluks magnetik (Weber)
I adalah arus (A)

Dari rumus induktansi induktor diatas, kita bisa menyimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besar nilai induktansi sebuah induktor. Faktor tersebut adalah berikut ini :

  • Jumlah lilitan. Semakin banyak jumlah lilitan pada induktor maka akan semakin besar nilai induktansinya.
  • Diameter induktor. Semakin besar diameter kumparan induktor akan semakin besar pula induktansi yang bisa dihasilkannya.
  • Permeabilitas inti. Nilai permeabilitas dari bahan yang digunakan sebagai inti induktor.
  • Panjang induktor. Makin pendek induktor maka akan semakin besar nilai induktansinya.
Pos Terkait:  High Pass Filter Pasif

Fungsi induktor

Induktor atau kumparan sangat umum digunakan pada beragam rangkaian elektronika. Induktor dapat bekerja secara mandiri maupun bersama sama dengan komponen lain untuk menjalankan fungsi tertentu. Berikut ini adalah beberapa fungsi induktor untuk rangkaian elektronika dan kelistrikan.

  • Sebagai filter untuk frekuensi tertentu.
  • Untuk memblokir aliran arus AC .
  • Meloloskan arus DC.
  • Menaikkan atau menurunkan tegangan.
  • Menghasilkan sinyal gelombang pada sirkuit oscilator.
  • Sebagai kopel daya listrik.
  • Untuk sirkuit impedansi matching.
  • Menghasilkan daya magnet.
  • penghasil tegangan listrik pada generator.
  • digunakan pada sirkuit dinamo atau motor listrik.

Demikian beberapa fungsi dan cara kerja induktor pada rangkaian elektronika. Saat ini induktor hadir dalam berbagai bentuk dan kegunaan yang bermacam macam. Bahkan di era teknologi perangkat mini, induktor sekarang dibuat dalam bentuk komponen smd dengan ukuran yang sangat kecil.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *