Pernahkah Anda bertanya tanya, bagaimana sih cara kerja lemari es ? Lihat penjelasan lengkapnya pada artikel berikut ini.
Lemari es atau biasa juga disebut sebagai kulkas merupakan salah satu jenis perangkat pendingin yang banyak terdapat di tiap rumah. Perangkat elektronika ini berfungsi untuk membantu menjaga makanan agar tetap segar dan terhindar dari munculnya bakteri atau parasit berbahaya.
Prinsip kerja lemari es pada dasarnya adalah memindahkan suhu panas yang ada di dalam ruangan lemari es ke luar. Karena itu, bagian belakang body kulkas terasa panas jika diraba.
Zat yang bertugas untuk menyerap dan memindahkan panas tersebut adalah refrigerant atau biasa dikenal dengan nama freon.
Apa itu freon ?
Freon merupakan zat pendingin pada lemari es yang memiliki titik didih sangat rendah. Karakteristik zat ini mudah sekali menguap meskipun karena suhu yang tidak terlampau tinggi.
Akibat sifatnya yang mudah menguap ini, freon dapat dengan mudah menyerap panas pada ruangan lemari es. Penyerapan panas berulang kali yang dilakukan oleh freon akan menyebabkan suhu di dalam ruangan kulkas menjadi dingin.
Ada banyak zat pendingin yang digunakan pada lemari es atau perangkat pendingin lainnya. Freon hanya salah satu jenis zat pendingin yang paling banyak digunakan.
Apa komponen utama kulkas ?
Agar dapat memahami cara kerja lemari es, Anda harus tahu dulu apa saja komponen utama lemari es atau kulkas. Lemari es tersusun dari banyak komponen untuk menjalankan proses pendinginan ruangan di dalam lemari es.
Akan tetapi, ada beberapa unit komponen utama yang berperan besar di dalam menjalankan fungsi lemari es untuk memindahkan panas dari dalam ke luar lemari es.
Berikut ini adalah komponen utama kulkas :
1. Kompresor
Kompresor dapat dikatakan sebagai jantung dari sebuah mesin pendingin pada lemari es. Kompresor berfungsi untuk mensirkulasikan zat freon ke dalam jaringan pipa pendingin di dalam sistem pendingin lemari es.
2. Kondensor
Kondensor merupakan bagian lemari es yang terletak di bagian belakang lemari es. Komponen ini biasaya tertutup oleh cover body belakang lemari es.
Suhu panas yang kita raba pada bagian belakang lemari es berasal dari komponen ini. Fungsi kondensor adalah untuk membuang suhu panas yang ada pada freon.
3. Evaporator
Evaporator berfungsi untuk menyerap hawa panas yang ada di dalam ruangan lemari es. Bentuk evaporator pada dasarnya adalah berupa pipa pendingin yang berliku.
Di dalam evaporator terdapat aliran zat freon yang akan menyerap suhu panas dan membawanya ke kondensor untuk dibuang ke luar.
4. Pipa kapiler
Pipa kapiler adalah pipa dengan diameter kecil dan besar yang digunakan sebagai filter ekspansi. Komponen ini berfungsi untuk menurunkan tekanan zat pendingin sebelum disalurkan ke dalam evaporator.
Penurunan tekanan zat freon terjadi akibat perbedaan diameter lubang pada pipa kapiler.
5. Thermostat
Thermostat adalah komponen pada lemari es yang berfungsi untuk mengatur dan menjaga suhu dingin di dalam lemari es. Berkat thermostat, kita dapat mengatur suhu lemari es agar sesuai dengan yang diinginkan.
Cara kerja lemari es
Saat beroperasi, sistem pendingin lemari es akan bekerja dengan cara mensirkulasikan zat pendingin freon di dalam jaringan pipa pendingin. Saat bersirkulasi, freon akan mengalami perubahan bentuk melalui penguapan. Penguapan freon ini sebagai akibat dari penyerapan suhu panas disekitarnya.
Anda dapat memahami cara kerja freon ini dengan cara meneteskan beberapa tetes alkohol ke kulit Anda. Beberapa saat kemudian, alkohol akan menguap dan meninggalkan sensasi rasa dingin pada kulit Anda.
Terdapat 4 tahapan cara kerja lemari es yang terjadi saat sistem pendingin pada lemari es beroperasi untuk mendinginkan ruangan lemari es.
1. Kompresi
Zat freon yang berbentuk gas dengan tekanan rendah dihisap oleh kompresor untuk selanjutnya dikompresi. Sehingga membuat tekanan zat freon menjadi lebih tinggi.
Tekanan zat freon yang tinggi ini diperlukan agar freon dapat mengalir di dalam jaringan pipa kondensor yang kecil dan berliku.
2. Kondensasi
Zat freon yang berbentuk gas dengan tekanan tinggi akibat dikompresi oleh kompresor akan mengalir di dalam jaringan pipa kondensor. Bentuk pipa kondensor yang kecil, panjang dan berliku ini membuat suhu zat freon menurun.
Akibat penurunan suhu, freon akan berubah dari gas menjadi cair namun dengan tekanan yang masih tinggi.
3. Ekspansi
Setelah keluar dari kondensor dalam bentuk zat cair, selanjutnya freon akan dialirkan ke pipa kapiler atau filetr ekspansi sebelum dimasukkan ke dalam evaporator. Pipa kapiler memiliki bentuk kecil pada lubang masukan, namun membesar pada lubang keluarnya.
Desain pipa kapiler tersebut efektif untuk menurunkan tekanan zat freon. Sehingga zat freon yang keluar dari pipa kapiler berbentuk seperti cairan aerosol atau butiran kecil cairan.
Perinsip kerja pipa kapiler ini sama seperti pada semprotan parfum. Dimana ketika cairan parfum yang bertekanan tinggi disemprotkan keluar di udar yang bertekanan rendah akan berubah menjadi butiran kecil seperti gas.
4. Evaporasi
Tahap akhir dari proses cara kerja lemari es adalah evaporasi. Pada tahap ini, zat freon yang berupa butiran cairan dengan suhu dan tekanan rendah akan mengalir di sepanjang pipa evaporator.
Zat freon akan menyerap suhu panas yang ada disekitarnya. Akibat penyerapan suhu panas ini, freon akan menguap dan berubah bentuk menjadi gas.
Tahapan proses diatas akan kembali di ulang dari awal dan berjalan secara terus menerus. Akibatnya adalah suhu ruangan lemari es akan menjadi dingin.
Demikian proses cara kerja lemari es saat beroperasi mendinginkan suhu di dalam ruangan lemari es. Lemari 2 pintu maupun 1 pintu menggunakan prinsip kerja yang sama. Akan tetapi, pada jenis lemari es 2 pintu terdapat unit tambahan, yaitu defrost.
Defrost berfungsi untuk mencairkan lapisan es yang terbentuk di sekitar evaporator.