Artikel ini akan membahas cara cek dioda yang benar menggunakan multimeter digital dan analog. Dioda merupakan salah satu komponen elektronika aktif yang sering ditemukan pada berbagai rangkaian dan perangkat elektronika. Dioda banyak digunakan pada sirkuit switching, proteksi dan aplikasi penyearah arus AC menajdi DC.
Seperti komponen elektronika lainnya, dioda pun sering mengalami kerusakan akibat berbagai faktor. Karena itu sebagai orang yang bergelut dalam dunia elektronika, sebaiknya Anda harus memahami cara mengukur dan memeriksa kondisi dioda dengan benar.
Selain untuk mengetahui kerusakan dioda, pengukuran juga dilakukan untuk melihat kondisi dioda yang masih baru ketika hendak digunakan pada sirkuit elektronika. Mari kita fokus mempelajari cara mengecek dioda dengan benar untuk melihat kondisinya.
Bagaimana cara cek dioda ?
Dioda adalah perangkat elektronika semikonduktor satu arah karena hanya dapat mengalirkan arus listrik dalam satu arah saja. Contoh penggunaan dioda seperti pada rangkaian cliping sinyal, rectifier, dan sistem pengganda frekuensi.
Dalam penerapannya di dalam rangkaian elektronika, dioda biasanya diberikan tegangan bias maju. Dimana terminal anoda dioda dihubungkan dengan kutub positif sumber tegangan.
Hal pertama yang harus Anda lakukan ketika hendak mengukur dioda adalah memastikan posisi masing masing terminal pada dioda. Kita mesti mengetahui letak terminal anoda dan katoda dioda. Terminal katoda dioda biasanya berada pada sisi body dioda yang bertanda pita melingkar.
Warna pita melingkar pada dioda terkadang berbeda untuk setiap jenis dioda. Dioda biasa atau dioda penyearah biasanya memiliki pita melingkar berwarna putih. Sementara pada jenis dioda zener atau dioda sinyal menggunakan pita melilngkar berwarna hitam.
Agar mendapatkan hasil yang akurat, sebaiknya Anda melepas dioda yang akan diuji dari pcb jika ingin mengecek kondisi dioda yang ada pada suatu rangkaian.
Cek dioda menggunakan multimeter digital
Untuk mengukur dioda menggunakan multimeter digital dapat dilakukan dengan dua mode pengukuran yang berbeda :
- Mode pengukuran dioda
- Mode pengukuran Ohm
Pengujian dioda menggunakan metode pengukuran dioda merupkaan cara yang terbaik untuk mengetahui kondisi dioda yang sebenarnya. Karena pada mode ini, instrument pengukur, seperti multimeter akan mengukur besar tegangan jatuh (breakdown) dioda ketika diberikan bias maju.
Dioda yang masih dalam kondisi baik akan berfungsi normal mengallirkan arus listrik dalam bias maju dan akan mengalami penurunan tegangan.
Sementara pengujian dioda pada mode pengukuran Ohm, yang diukur adalah besar hambatan dioda pada saat berada dalam bias maju dan bias balik. Pada bias maju, besar hambatan yang terukur pada dioda normal hanya beberapa ratus Ohm saja. Sedangkan ketika diberi bias balik, resistensi dioda akan sangat besar hingga tak terhingga. Pada multimeter digital biasanya ditunjukkan dengan angka nol.
Berikut ini ditunjukan cara cek dioda menggunakan dua metode yang berbeda tersebut :
1. Mode pengukuran dioda
- Pastikan Anda mengetahui letak masing masing terminla pada dioda.
- Atur knop mode multimeter pada mode pengukuran dioda.
- Hubungkan probe merah multimeter ke terminal anoda dioda dan probe hitam ke katoda dioda. Kondisi ini merupakan bias maju dioda.
- Lihat hasil pengukuran pada monitor multimeter. Jika monitor menunjukkan tegangan sebesar 0.6 – 0.7 berarti dioda dalam keadaan normal. Untuk jenis dioda germanium, angka hasil pengukuran menunjukkan nilai 0.3.
- Sekarang posisi probe multimeter di balik. Yang merah dihubungkan dengan terminal katoda, sementara yang hitam dihubungkan ke yang anoda. posisi ini adalah bias balik.
- Lihat hasil pengukuran yang ditampilkan pada layar monitor. Dioda yang masih normal akan menunjukkan angka 0L atau 1.
2. Mode pengukuran Ohm
Cara cek dioda menggunakan multimeter digital pada mode Ohm sebenarnya mirip seperti mode pada mode pengukuran dioda. Hanya saja pada mode pengukuran Ohm, knop mode pada multimeter digital diatur ke mode pengukran Ohm.
- Tentukan lebih dulu letak terminal katoda dan anoda dioda
- Atur knop pada mode pengkuran Ohm yang biasanya terdapat pada bagian tengah multimeter.
- Hubungkan dioda dengan multimeter secara bias maju. HUbungkan probe merah multimeter dengan terminal anoda dioda, dan probe hitam dengan terminal merah dioda.
- Lihat hasil yang ditunjukkan pada monitor. Pada kondisi bias maju, nilai resistensi dioda sanngat rendah hingga mendekati nol.
- Selanjutnya, hubungkan dioda secara bias balik dengan cara menukar posisi probe multimeter. Probe merah dihubungkan terminal katoda dan probe hitam dengan terminal anoda.
- Pada posisi bias balik, resistensi dioda sangat tinggi sehingga biasanya ditunjukkan dengan hasil 0L.
Menggunakan multimeter analog
Pada jenis multimeter analog biasanya tidak dilengkapi dengan mode pengukuran dioda. Karena itu kita hanya dapat mengecek dioda menggunakan mode pengukuran Ohm saja. Metode ini sama seperti kita waktu kita mengukur dioda dengan multimeter digital.
- Atur knop mode ke mode pengukuran Ohm. Anda bisa pilih skala pengukuran Ohm x100 atau 1K.
- Hubungkan dioda pada bias maju dengan cara menghubungkan probe merah multimeter dengan terminal anoda dan probe hitam pada katoda dioda.
- Perhatikan gerakan jarum pada layar.
- Jika jarum bergerak ke kanan menunjukkan nilai resistensi tertentu, berati kondisi dioda masih normal.
- Berikutnya, balik posisi probe multimeter untuk memberikan bias balik dioda.
- Lihat pembacaan layar multimeter.
- Saat berada pada posisi bias balik, dioda akan bertindak seperti saklar yang terbuka dengan nilai hambatan yang sangat tinggi. Karena itu jarum tidak akan bergerak ke kanan.
- Jika jarum bergerak ke kanan maka dioda sudah rusak.
Cara mengukur led
Led termasuk ke dalam kelompok dioda dan tersusun dari 2 tipe semikonduktor yang berbeda. Karena itu metode pengukuran dioda dapat diterapkan pada led.
Hal pertama yang perlu dilakukan sebelum mengukur led adalah mengidentifikasi masing masing terminal yang ada pada led. Terminal katoda atau psitif led ditandai dengan ukuran kawat terminal yang lebih panjang. Sedangkan terminal anoda adalah kawat yang lebih pendek.
Berikut ini adalah cara mengecek kondisi led menggunakan multimeter :
- Tentukan posisi masing masing terminal led.
- Atur knop pada mode pengukuran dioda.
- Hubungkan probe merah multimeter pada terminal anoda led.
- Hubungkan probe hitam pada terminal katoda.
- Posisi ini adalah pada bias maju. Lihat pembacaan pada layar monitor.
- Jika led berada dalam kondisi normal, maka akan menyala. Jika tidak maka led sudah rusak.
Cara mengukur dioda zener
Meskipun sama sama dalam jenis dioda, namun dioda zener mempunyai karakteristik yang khusus. Sehingga metode pengukuran dioda biasa tidak dapat diterapkan pada dioda zener.
Dioda zener memiliki karakteristik dapat melewatkan tegangan pada bias balik ketika besar tegangan tersebut melebihi ambang batas titik breakdown dioda zener. Karena itu, kita membutuhkan tambahan komponen untuk membantu proses pengukuran dioda.
Kita membutuhkan sebuah resistor pembatas arus sebesar 100 Ohm dan sebuah power supply multi voltage untuk menyediakan sumber tegangan dioda.
- Atur rangkaian agar dioda zener mendapatkan bias balik tegangan dari power supply.
- Hubungkan resistor secara seri dengan dioda.
- Setting besar tegangan power supply melebihi tegangan ambang batas dioda zener. Misalnya, jika zener memiliki spesifikasi tegangan ambang batas sebesar 5.6 V, maka kita atur power supply agar mengeluarkan output tegangan 9 V.
- Atur multimeter pada pengukuran tegangan (Voltase).
- Tempelkan probe merah multimeter pada terminal katoda dioda zener dan probe hitam pada anoda dioda.
- Lihat hasil pembacaan tegangan pada layar.
- Jika hasil pengukuran terbaca sesuai dengan nilai ambang batas tegangan dioda zener yang diukur, misalnya 5.6 V tadi, maka zener dalam keadaan masih normal.