Banyak cara yang dilakukan oleh para penggila audio agar peralatan sound sistem mereka dapat menghasilkan suara yang enak di dengar, terutama untuk nada bassnya. Nada bass atau nada rendah yang empuk dan nendang membuat alunan musik yang didengarkan lebih terasa adem dan tidak menyakitkan telinga. Lalu bagaimana cara membuat bass empuk dan enak didengar ?
Sebenarnya ada banyak faktor yang saling mempengaruhi audio agar mengeluarkan bass yang empuk. Mulai dari perangkat pengatur frekuensi atau tone kontrol, jenis amplifier yang digunakan, speaker yang dipakai dan desain box speaker yang dipilih.
Semua faktor diatas saling berkaitan dan bekerja sama untuk membuat suara alunan musik yang dikeluarkan oleh speaker terdengar lembut dan adem namun dentuman bassnya terasa ke dada.
Karena itu dibutuhkan perencanaan yang matang saat kita akan membangun sebuah perangkat sound sistem baik kelas rumahan maupun sound sistem lapangan.
Tips cara membuat bass empuk dan nendang
Suara bass merupakan elemen di dalam sound sistem yang menjadi fokus bagi hampir semua penggemar perangkat audio. Umumnya mereka menginginkan suara bass yang menggelegar namun namun terasa empuk atau soft.
Berikut ini adalah hal yang perlu diperhatikan agar perangkat sound sistem anda mampu menghasilkan nada rendah atau bass yang empuk dan enak didengar.
1. Pilih equalizer yang baik
Equalizer merupakan perangkat audio yang berfungsi untuk mengatur dan menyelaraskan frekuensi audio agar seimbang dan terdengar harmonis. Kegagalan dalam mengatur equalizer akan berdampak pada hasil suara yang dikeluarkan oleh speaker.
Untuk menghasilkan suara audio yang seimbang dan jernih, pemilihan equalizer harus dipertimbangkan menggunakan jenis dan kualitas yang baik. Karena equalizer yang berkualitas mampu memisahkan setiap level frekuensi audio dengan sempurna. Sehingga kita dapat dengan mudah mengaturnya.
Ada banyak jenis dan merk equalizer yang ada di pasaran saat ini. Mulai dari equalizer yang hanya memiliki beberapa channel frekuensi hingga equalizer profesional yang memiliki pengatur level frekuensi hingga 31 channel.
Makin banyak channel yang disediakan oleh equalizer tentunya akan semakin baik. Karena kita dapat dengan leluasa untuk memotong atau memboost frekuensi audio yang diinginkan.
Di perangkat audio rumahan, biasanya hanya menggunakan satu unit equalizer saja dengan sepasang box speaker yang berisi speaker jenis bass dan twitter.
Namun pada sistem audio lapangan yang menggunakan banyak speaker dengan beragam tipe dan fungsi, dibutuhkan equalizer lebih dari satu uni agar bisa mengatur masing masing frekuensi dengan lebih baik.
2. Gunakan amplifier berkarakter bass
Secara umum, amplifier yang beredar di pasaran memiliki karakteristik dapat menerima rentang frekuensi audio yang lebar. Hal ini dimaksudkan agar amplifier dapat digunakan untuk menguatkan frekuensi di beberapa jalur, misalnya : bass, midle atau high.
Akan tetapi meskipun umumnya amplifier dapat menerima dan menguatkan sinyal frekuensi dengan rentang yang lebar, namun terkadang setiap jenis amplifier mempunyai karakteristik spesifik pada frekuensi tertentu.
Sehingga ada jenis amplifier yang menghasilkan suara bass yang lebih dominan dan terasa enak. Namun ada juga jenis amplifier yang malah cocoknya pada frekuensi tinggi.
Jika anda ingin mendapatkan suara nada bass yang lebih berkarakter, pertimbangkan untuk memilih jenis amplifier yang mampu mengeluarkan frekuensi rendah dengan baik dan jernih.
Baca juga : Transistor yang bagus untuk bass
3. Gunakan speaker yang berkualitas
Speaker adalah komponen terakhir di dalam sistem audio yang berfungsi untuk mengeluarkan sinyal audio menjadi gelombang suara yang dapat didengar. Sebagai komponen final, speaker tentunya tidak boleh diabaikan begitu saja. karena dapat mempengaruhi hasil suara yang kita dengar.
Desain dan ukuran speaker terdiri dari bermacam macam dengan fungsi dan merk yang berbeda. Speaker yang dibuat khusus untuk mengeluarkan nada bass atau frekuensi rendah dikenal dengan jenis speaker subwoofer atau woofer.
Kedua jenis speaker tersebut memiliki rentang frekuensi output yang cukup sempit, biasanya maksimal hanya 100 – 300 Hz saja. Karena frekuensi rendah audio hanya berkisar antara 60 Hz hingga 200 Hz saja.
Speaker bass berkualitas biasanya dapat dilihat dari elemen magnet yang dimilikinya. Umumnya mempunyai bentuk yang besar dengan daya magnet yang tinggi. Selain itu resistensi yang dimiliki oleh jenis speaker ini pun cukup rendah, sekitar 2 – 3 Ohm saja.
4. Rancangan box speaker yang tepat
Meskipun terlihat sepele, box speaker juga mengambil peran yang ttidak bisa diabaikan dalam menghasilkan suara bass yang enak. Rancangan speaker yang asal asalan akan menghasilkan suara bass yang tidak sesuai keinginan.
Karena itu, cara membuat bass empuk salah satunya adalah dengan memilih box speaker yang berkarakter low. Banyak jenis box speaker yang dapat anda pergunakan untuk keperluan ini. Diantaranya adalah jenis planar ataupun super scoope.
Menurut beberapa rekan teknisi audio, jenis box ini memiliki karakter menghasilkan nada bass yang lumayan enak didengar. Sehingga banyak juga yang menggunakan jenis box speaker ini untuk perangkat audio sistemnya.
Baca Juga : Datasheet transistor Sanken
5. Power supply yang cukup
Hal terakhir agar suara bass empuk adalah Anda mesti memperhatikan kebuthan sumber daya dari perangkat amplifier.
Nada bass yang dihasilkan oleh speaker sangat menguras kebutuhan daya listrik agar bisa mengeluarkan karakter bass yang nendang. Karena itu, kebutuhan daya mesti diperhitungkan dengan baik.
Siapkan power supply atau sumber daya yang cukup agar ketika power akan mengeluarkan nada bass bisa dengan makasimal.
Itulah beberapa trik cara membuat bass empuk dan nendang yang bisa anda terapkan untuk peralatan sound sistem anda. Semoga bermanfaat.